Selasa, 31 Juli 2012

July/Wini



Dalam rangka mengikuti Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia (K2N UI) 2012, saya berangkat ke ujung negeri ini, ke sebuah desa yang disebut Wini. Desa ini merupakan desa perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, berada di wilayah Kelurahan Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Saya pergi bersama 11 orang peserta lainnya dan satu pendamping lapangan. Semuanya masih berstatus mahasiswa. Kemudian, 12 orang ini dibagi dalam tiga kelompok berbeda; Kesehatan untuk Semua, Pencerahan Hukum, dan Rumah Kreatif. Di sana, kami tinggal selama 3 minggu. Waktu yang cukup untuk merampungkan semua program kerja. Akan tetapi, belum cukup untuk menuntaskan pengabdian pada warga. 

Namun, saya sesungguhnya, bukanlah orang yang memiliki jiwa sosial tinggi. K2N UI 2012 ini merupakan bakti sosial pertama saya. Dan menurut saya, keikutsertaan saya atau mungkin juga orang lain dalam mengikuti kuliah ini tidak dapat dijadikan indikator akan tingginya rasa kepedulian seseorang terhadap sekitar. Meskipun begitu, saya dapat dengan tegas mengatakan, 21 hari yang saya lalui di sana benar-benar merupakan hal yang tak terlupakan. Klise dan mungkin tampak berlebihan. Tapi itulah yang saya rasakan. Pengalaman pertama keluar tanah Jawa dan melihat banyak hal yang berbeda dari hari-hari biasa saya di Jakarta. Tidak ada gedung dan macet. Tidak pula ruwet. Yang ada adalah laut, pantai, kerikil, karang, sawah, sapi, babi, bukit, ilalang, batu, tanah berpasir, dan terutama anak-anak kecil. Bukan berarti di Jakarta, saya tidak pernah melihat itu semua. Akan tetapi, yang saya tekankan adalah perbedaanya karena kali ini saya melihatnya di wilayah bagian Timur Indonesia. Dan saya melihat semua hal itu setiap hari! Anak-anak kecil yang banyak sekali dan terus-terusan berada di sekeliling kami. Anak-anak kecil yang hampir membuat saya jadi pedofil! Hahaha.

Sayapun tertawa menuliskan ini. Benar-benar pengalaman yang mengajarkan banyak pelajaran dan tentunya, menuntut laporan pertanggungjawaban yang masih menunggu untuk dikerjakan.