Rabu, 17 November 2010

E-U-F-O-R-I-A

Euforia.

Sementara.

Sirna.

Tanda tanya.

14 November 2010

Abstraction

It's not about you or him or her
Or anyone from the past
It's not about what I've ever felt
Or which one I've let go
It's not about how I act and the meaning it seems
But the way I feel and the unspoken words
And how you cannot read my mind
And how I hardly show you, I do
It's about you and me
And the present between us and a single glance of the future 

Terselubung Tak Terucap

Saya ingin mengatakan apa yang saya rasakan

Saya ingin merasakan apa yang saya katakan


Oktober 2010


unspoken words

Takut


Kadang saya takut sekali.
Dengan masalah yang saya buat. Dengan kesalahan dan penyesalan. Dengan tanggung jawab. Dengan kecerobohan saya. Dengan orang lain di sisi saya. Dengan egoisme saya. Dengan hal-hal bodoh yang saya lakukan tanpa pikir panjang. Dengan waktu yang terus bergerak. Dengan pikiran saya yang tidak pernah berpikir matang, tidak berpikir panjang, tidak tau ke mana arah tujuan, tidak tau mana yang salah atau benar. Dan dengan diri saya yang takut dengan ketakutan itu sendiri.

Terlalu banyak hal yang saya takuti. Berpikir dewasa. Menjadi dewasa. Kadang itu membuat saya lelah, seperti lari di tempat. Tidak mencapai apapun, tidak menjadi apapun, hanya diri sendiri dan detik yang terus berdetak, lalu tidak tau lagi.


09 Oktober 2010

Rabu, 03 November 2010

Doa Hari Ini


Taukah kamu apa yang baru saja saya sadari dan langsung membuat saya bersyukur dalam hati?
Bahwa saya memiliki orang-orang seperti Satrio Abdillah Wirataru, Siti Fatimah Ningrum, Maharddhika dan Annisa Haq dalam hidup saya. Bahwa orang-orang seperti mereka 'ada' dalam beberapa hari belakangan ini, untuk saya. Dan saya tidak peduli apa itu memang maksud mereka yang sebenarnya atau bukan. Tapi mereka membuat saya tenang dan merasa baik-baik saja. Atau merasa lebih baik. Atau paling tidak saya tertawa. Dan semua hal itu membuat saya berdoa, saya tidak ingin kehilangan mereka.

Selasa, 12 Oktober 2010

KULTURFEST 2010



YUTUN oli

Sifa adalah teman baik yang sangat baik dan seru karena suka ngga tau malu. Sangat terobsesi menjadi ketua, terutama menjadi ketua geng di setiap tempat yang dia tongkrongin. Padahal anggota gengnya hanyalah dia dan dirinya sediri. hehe bercanda Yuns.
Nah saya dan sifa alias yutun si balita 5 tahun yang hiperaktif ini sangat senang lari-larian ke sana ke mari di lingkungan kampus yaitu sekitar kelas, kansas, perpus, mushola, dan pusgiwa. Senang membuang-buang waktu dengan leyeh-leyeh di kansas, keluar kelas paling belakangan atau ngemper-ngemper ga jelas di mana saja.
Sifa ini sungguh sangat hiperaktif sehingga kalau lagi sama dia, saya pasti jd kalem, tenang, dan mengayomi hehehe. Kami sering dianggap 'sepaket' karena sering berdua dan juga sama-sama bocah, terus sering dibilang anak TK atau dua anak ilang, atau anak yang asik dengan dunianya sendiri. Hmm yang terakhir itu sempat membuat kami bertanya-tanya, benarkah itu? Kami punya dunia sendiri? Tapi mereka bilang itu karena kadang kami suka ketawa heboh sekali dan masalahnya yang nganggep itu lucu ya cuma kami berdua.
Kami berdua suka berpikir lambat alias lemot, meskipun masih lambatan sifa daripada saya. Sifa suka senewen kalo ada yang ngalahin karena obsesinya tadi. Lalu menurut dia, uang dan teman itu lebih penting teman karena kita bisa minjem uang dari temen hahaha, setujuuu.

Lalu waktu itu dia pernah berpikir tentang jurusan kuliah yang digelutinya yang lama kelamaan membuatnya bosan dan lelah lalu berpikir untuk pindah. Waktu itu saya sok cuek dan berkesan ya-udah-sana-kalo-mau-pindah-daripada-setengah-setengah padahal sebenarnya saya khawatir dan takut kehilangan. Tapi akhirnya ngga jadi.

Dia tetap di sini di Sastra Jerman UI :)

Asiiiik.

Rabu, 06 Oktober 2010

NENE cucu

Pinka Almira Kusuma, seorang pendengar yang baik. Dia akan dengerin orang cerita sampe selesai tanpa berkata apa-apa, tidak juga tanggapan-tanggapan kecil seperti 'oh ya?', 'terus', dll. Jarang sekali menyela dan sering mendengar sampai habis. Justru saya yang nyeritain, yang malah suka ngga fokus.

Pinka suka diam kalo ditanya sesuatu tp dia ngga tau jawabannya, dia akan diam bukannya bilang ngga tau. Diam dan membiarkan si penanya harap2 cemas. Pinka mirip sekali sama mr.Bean atau pacarnya mr.Bean. Dia adalah sahabat yang sangat tabah menghadapi ketidakjelasan saya. Entah tabah atau pasrah tapi yang jelas dia sabar. Hobinya di kelas adalah tidur. Saya belum menemukan mata kuliah apa yang membuat pinka melek terus pas di kelas tapi biar begitu Pinka pintar sekali
Sprache, pinter buanget. Saya cukup sering bergantung dan menguatkan hati ke pinka dalam urusan kuliah. Dia bijaksana dan memberi saran dengan kedewasaannya.
Tapi kalo dia lagi senewen ya sama aja, suka panik sendiri dan bikin stres juga.
Dengan kebijaksanaannya dan kedewasaannya maka saya anggap dia sebagai nene saya.
Saya memanggilnya dengan sebutan 'Nen'.

Oh ya,
dia sangat cinta tanah kelahirannya, yaitu Malang. Sekali Malang tetap Malang! Cinta semua tentang Malang! Malang untuk selamanya!

BABI adul

Nama panggilannya adalah Babi, Abeng, Mbib, Bibon, dan sejenisnya yang penting ada huruf B-nya. Persahabatan kami dimulai dari kelas XII SMA, di mana dia jadi teman sebangku saya. Sebangku dengan dia sangat membuat gila tapi juga sangat berkesan. Kami terlalu banyak cengengesan, tiap pagi selalu berebut ingin duduk di pojok nyender ke tembok, sering adu mulut dengan tetangga sebelah, suka nonton ‘telenovela’ bareng, banyaaaaak banget deh kenangannya. Masa-masa yang sangat bikin kangen. Saya bahkan nulis ini sambil senyum-senyum sendiri.
Kami duduk di pojok paling belakang deretan meja guru. Paling sering diomelin sama bu Heriana, paling sering nelat-nelatin diri dengan duduk-duduk dulu di kantin sama anak-anak kalo jam pertamanya bu wiwin, paling geblek pas ngebet pelajaran agama karena geradak geruduk dan cengengesan hahaha sungguh sangat mencurigakan, terus saling menguatkan mata untuk melek pas KWn. Si babi bahkan pernah tidur di kolong meja sepanjang dua jam pelajaran KWn tapi tidurnya ga tenang karna bingung nyembunyiin badannya kalo pak Harso lagi jalan-jalan. Terus dia kasar dan kejam, sering bikin kesel, suka menganiaya saya, tapi kalo ada orang lewat langsung berakting sok jadi korban. Dia tukang makan dan terobsesi kurus. Suka mirip-miripin diri dengan Tamara blezynski, nangis nonton Radit dan Jani dan juga sinetronnya Nikita Willy. Pas SMA sama-sama pengen masuk komunikasi UI biar bisa cengengesan, cubit-cubitan sampe biru, dan main bareng lagi. Tapi akhirnya sama-sama ngga diterima, mungkin karena niatnya ngga jelas gitu kali ya.

Dia kocak banget meskipun kadang bercandanya berlebihan. Dia orang yang bisa membuat saya tertawa seharian. Kami bisa jalan-jalan ngasal seharian naik bus ini-itu sambil masih ketawa-ketawa dan bercanda. Dan entah kenapa kalo lg jalan sama dia suka ketemu om-om atau mas-mas. Misalnya, pas abis muter-muter nyari Bakmi Gondangdia yang akhirnya ketemu juga. Di sana kami ketemu om-om baik dan ibunya yang kehabisan tempat duduk dan akhirnya ikut makan di meja kami dan kami ditraktir pangsit goreng deh. Lalu pas ke Galnas si babi minta tolong fotoin sama mas-mas dan mas-mas itu jadi SKSD bahkan sampai sms saya beberapa kali hanya karena dimintain foto sama si babi. (Si babi ngga di-SMS karena dia asal nulis nomor HP-nya) Mmm, mungkin lo punya aura seksi yang tidak bisa dijelaskan ya Bi.

Senin, 13 September 2010

KUNARI bayi

-->Dia dalah Enari gue dan gue adalah Bayi dia. Dulu gue sangat senang pas dia teriak-teriak manggil ‘bayi gua bayi guaaaa’, tapi itu dulu jaman SMA kelas XI, sekarang dia udah semakin dewasa dan jadi tambah galak dan suka ngomel-ngomel. Ngomel mulu kayak nenek-nenek.

Berteman dari kelas XI. Pas pertama kali ngeliat, mukanya senga, petantang-petenteng, apa deh nih orang. Dia bilang pertama ngeliat, muka gue dongo (gue jadi bertanya-tanya kenapa kesan pertama dari muka gue ga pernah jauh-jauh dari dongo, bocah, bloon, anak tk, anak ilang, dan seputarnya)
Dulu, gue liat dia lagi gambar-gambar. Dia bilang dia mau masuk FSRD ITB, desain grafis, gue dalem hati mikir: yee saingan nih. Lalu dia juga cerita tentang Shutter dan bilang kalo dia nangis nonton itu saking takutnya. Tapi pas akhirnya gue, dia, dan vicky, teman sekelas kami, nonton itu di rumahnya, kami malah ketawa-tawa.

Gue dan dia sering melakukan hal konyol, pernah dipanggil wali kelas karna disangka cabut pas pelajaran dia padahal lagi di WC sakit perut. Left handed kid, Rin hahaha. Suka bikin janji-janji palsu atau rencana yang sekedar wacana. Suka main bego-begoan, main mancung-mancungan idung, panjang-panjangan kaki, atau panjang-panjangan bulu idung. Terus suka main rampok-rampokan DVD kalo lagi main ke rumah masing-masing (tapi biasanya saya yang lebih suka ngerampok DVD dia soalnya banyak banget ampe satu kamar haha) terus komik juga, bahkan diary.
Tapi jangan harap barang-barang itu kembali, kecuali kalo kami mau jemput dan ambil sendiri. Persahabatan kita berbasis pada prinsip sharing dengan pengertiannya yang luas. Jadi kalo bokek sedikit tinggal melas dan bilang “katanya sharing...” udah deh lenyap semua kekikiran hahaha. Jargon persahabatan kita adalah “bersahabat sampai besok” karena selamanya itu sangat abstrak dan muluk kalau menurut kami maka kami memilih yang lebih sederhana yaitu besok. Alasannya sederhana karena setelah besok kan ada besok dan ada besok lagi dan seterusnya.